Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget Atas Posting

RISET PASAR: Pengertian, Jenis, Klasifikasi, Prosedur dan Sumber Data

RISET PASAR: Pengertian, Jenis, Klasifikasi, Prosedur dan Sumber DataRiset pasar memainkan dua peran kunci dalam sistem pasar. Pertama, merupakan bagian dari proses umpan balik intelijen pasar. Ia menyediakan data-data tentang efektivitas pasar saat ini dan memberikan wawasan untuk perubahan yang diperlukan kepada pengambil keputusan. Riset pasar juga merupakan alat utama dalam menjelajahi peluang baru di pasaran. Riset pasar menspesifikasikan informasi yang dibutuhkan untuk menghadapi isu-isu ini; mendesain metode pengumpulan informasi; mengelola dan mengimplementasikan proses pengumpulan data; menganalisis hasilnya;dan mengomunikasikan temuan dan implikasinya.

Secara singkat bahwa riset pasar adalah suatu kegiatan yang dilakukan yang didalamnya meliputi: perencanaan, pengumpulan dan analisis data yang relevan dengan pengambilan keputusan pasar dan mengomunikasikan hasil analisis ini kepada manajemen.
https://www.risetpasar.id/2022/03/pengertian-jenis-contoh-riset-pasar.html

DEFINISI RISET PASAR MENURUT PARA AHLI

Menurut American Marketing Association (AMA), riset pasar adalah fungsi yang menghubungkan konsumen, pelanggan dan publik dengan pemasar melalui informasi-informasi digunakan untuk mengidentifikasi dan mendefinisikan peluang dan masalah pasar; menghasilkan, menghaluskan dan mengevaluasi upaya pasar; memantau kinerja pasar; dan memperbaiki pengertian pasar sebagai suatu proses.

Malhotra dkk (2013) menyebutkan riset pasar merupakan bagian integral dari pasar. Tugasnya adalah untuk menilai kebutuhan informasi dan menyediakan manajemen dengan akurat, informasi yang dapat dipercaya, valid dan saat ini yang relevan untuk membantu pengambilan keputusan pasar.

Kotler (2009) menyebutkan pasar adalah mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan manusia dan sosial. Orang-orang pasar memasarkan 10 tipe entitas: barang, jasa, acara, pengalaman, orang, tempat, properti (hak kepemilikan), organisasi, informasi dan ide.

Manajemen senantiasa harus mengkaji program pasar mereka dan memangkas habis bagian-bagian yang kurang efisien serta tidak mendatangkan keuntungan. Manajemen juga harus perlu mengingat bahwa kekurangan bisa menciptakan kesempatan-kesempatan pasar baru. Dalam iklim ekonomi seperti apapun, pertimbangan-pertimbangan pasar tetap merupakan faktor yang sangat menentukan dalam perencanaan dan pengambilan keputusan.

JENIS RISET PASAR

Riset pasar dapat dikelompokkan ke dalam tiga jenis riset yaitu 1) riset eksploratif, 2) riset konklusif dan 3) riset pemantauan prestasi.

1. Riset Eksploratif

Riset ini cocok untuk tahapan awal dari proses pengambilan keputusan. Riset tipe ini biasanya dirancang untuk mengadakan penyelidikan awal dari sebuah situasi permasalahan di mana biaya dan waktu yang dipergunakan tidak begitu besar, desain risetnya ditandai oleh fleksibiltas yang besar supaya desainnya cukup sensitif tehadap hal-hal yang tidak terduga serta untuk menemukan wawasan yang semula tidak terpikirkan. Rancangan yang diterapkan bersifat luas dan serba guna, misalnya sumber data sekunder, observasi, wawancara dengan para ahli, wawancara kelompok dengan narasumber dan sejarah kasus.

2. Riset Konklusif

Riset konklusif atau deskriptif ini menyediakan informasi yang membantu manajer mengevaluasi dan menyeleksi rangkaian tindakan. Desain risetnya dengan prosedur riset formal yang berisi definisi yang jelas dari sasaran riset dan kebutuhan informasi. Teknik yang sering diterapkan adalah kuesioner terinci dan penarikan sampel formal. Bagaimana informasi dikumpulkan harus disebutkan secara jelas. Rancangan riset yang dapat diterapkan adalah survei, eksperimen, observasi dan simulasi.

3. Riset Pemantauan Prestasi atau Kausal

Jika rangkaian tindakan telah diseleksi dan program pasar telah diterapkan maka riset pemantauan prestasi dibutuhkan untuk menjawab pertanyaan, “Apakah yang sedang terjadi?”. Pemantauan prestasi merupakan unsur penting yang dibutuhkan untuk mengendalikan program pasar sesuai dengan rencana.

KLASIFIKASI RISET PASAR

Riset pasar dibuat terutama untuk melaksanakan dua macam tugas pokok yang berbeda yaitu:

1. Riset mengidentifikasi masalah

Riset mengidentifikasi masalah merupakan riset yang hasilnya tidak dimaksudkan untuk digunakan segera dalam mengatasi masalah, akan tetapi lebih untuk mengidentifikasi masalah yang di kemudian hari akan diteliti lebih lanjut untuk dicarikan solusinya.

2. Riset mengatasi masalah

Riset mengatasi masalah merupakan riset yang dimaksudkan hasil risetnya untuk dijadikan bahan dalam rangka pengambilan keputusan manajemen (Danang Sunyoto, 2013).

PROSEDUR RISET PASAR

Untuk melakukan sebuah riset atau penelitian, diperlukan prosedur dan sistematika dalam penyajian hasil penelitian tersebut. Secara umum prosedur dan sistematika penyajian hasil penelitian meliputi:

1. Menentukan topik riset

Langkah awal sebelum anda melakukan riset adalah terlebih dahulu anda menentukan topik riset itu sendiri. Tanpa memiliki topik riset tentu saja tidak ada riset atau riset menjadi kabur dan tidak terfokus ke salah satu hal yang di teliti. Maka menjadi sangat penting bagi anda untuk menentukan topik riset sebelum melangkah jauh ke depan berkaitan dengan riset tersebut.

2. Perumusan masalah

Setelah menentukan topik riset pasar yang sekiranya benar-benar dikuasai, langkah berikutnya menguraikan latar belakang mengapa memilih topik riset pasar tersebut? Di dalam pembahasan tersebut dikemukakan mengenai alasan-alasan memilih topik tersebut berikut argumentasi-argumentasi yang dapat menguatkannya. Semakin banyak argumentasi yang anda kemukakan akan dapat memberikan kontribusi pada penguatan topik riset pasar yang sudah dipilihnya. Kemudian setelah uraian latar belakang permasalahan selesai diuraikan, berikutnya anda menentukan rumusan masalah penelitian.

3. Perumusan hipotesis

Langkah berikutnya setelah dirumuskan pokok permsalahan dari suatu topik riset pasar, adalah perumusan hipotesis riset. Hipotesis ini merupakan jawaban yang sifatnya sementara berdasarkan pokok rumusan masalah yang telah anda susun. Sehingga kebenaran dari suatu hipotesis masih harus dilakukan pengujian-pengujian melalui uji statistik, apakah hipotesis yang diajukan benar atau tidak benar. Banyaknya hipotesis yang diajukan disesuaikan dengan banyak rumusan masalah.

4. Menentukan metode riset

Metode riset diperlukan untuk membantu memecahkan permasalahan-permasalahn dalam topik. Pada umumnya metode riset menggunakan alat-alat dan uji statistik jika data penelitian berupa angka-angka atau bilangan, jadi bersifat kuantitatif. Namun di samping alat dan uji statistik, dapat pula dilakukan secara kualitatif, berupa analisis karakteristik data tanpa melalui pengujian data.

Metode riset bersifat kualitatif, misalnya dengan analisis SWOT (Strenght, Weaknesses, Opportunity, Treath), Analisis Peta. Metode riset bersifat kuantitatif, terutama menggunakan alat uji statistik, misalnya uji hipotesis, uji khi kuadrat, uji analisis varians (Anova), uji koefisien regresi, uji koefiisien korelasi baik parsial maupun simultan dan uji statistik nonparametrik.

5. Menentukan variabel riset

Dalam menentukan variabel riset, anda dapat menyesuaikannya dengan topik yang diteliti, karena variabel riset yang diperlukan terkandung pada topik tersebut.

6. Menentukan data riset

Berdasarkan variabel riset di atas berarti anda dapat menentukan data risetnya. Jika variabel berkaitan dengan persepsi masyarakat maka data risetnya juga mengenai persepsi masyarakat. Banyak sedikitnya data riset tergantung pada kebutuhan responden, dalam hal ini masyarakat yang menjadi sampel riset.

7. Metode pengumpulan data

Untuk mengumpulkan data riset ada dua metode, sebagai berikut:

• Metode pengumpulan data kualitatif

Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data kualitatif antara lain wawancara, focus group dan teknik proyeksi.

• Metode pengumpulan data kuantitatif

Pengumpulan data kuantitatif dapat dilakukan dengan beberapa metode yaitu survei, observasi dan eksperimen.

8. Pengolahan data

Pada tahap ini, semua data riset yang telah diperoleh, kemudian dilakukan sortir data yaitu memilih data yang memenuhi persyaratan riset. Hal ini dilakukan karena ada kemungkinan data yang masuk, beberapa di antaranya bisa tidak memenuhi persyaratan riset yang telah ditetapkan sebelumnya.

9. Analisis data

Setelah dilakukan pengolahan data baik secara manual maupun komputerisasi, hasilnya merupakan output riset, di mana output tersebut harus dianalisis untuk mendapatkan gambaran hasil yang dicapai sebagai upaya memecahkan permasalahan riset. Dengan analisis data kita mengetahui apakah permasalahan riset dapat terpecahkan sesuai dengan harapan hipotesis riset atau tidak sesuai harapan hipotesis riset.

10. Kesimpulan dan saran

Bagian akhir dari prosedur riset adalah menarik kesimpulan dan saran berdasarkan hasil analisis data. Kesimpulan diambil murni dari hasil analisis data setelah dikaji melalui uji statistik dan atau nonstatistik (bersifat kualitatif).

11. Penyajian laporan riset

Setelah semua prosedur riset dilalui, dalam arti riset sudah selesai, langkah berikutnya disajikan dalam bentuk laporan riset yang disusun secara sistematik berdasarkan kaidah penulisan ilmiah (Danang Sunyoto, 2013).

SUMBER DATA RISET PASAR

Berdasarkan sumbernya, data riset pasar dibagi menjadi 2 macam, yaitu:

1. Data Primer

Data primer adalah data yang ditarik dari lingkungan perusahaan. Data ini bisa berasal dari konsumen potensial, karyawan, pemasok, konsultan serta sumber-sumber lain yang terlibat dengan usaha yang dijalankan. Data primer dapat diperoleh melalui:
  • Kartu survei pelanggan.
  • Diskusi kelompok (Focus Group).
  • Wawancara.
2. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang tidak didapat secara langsung dari sumber data, seperti:
  • Statistik demografis.
  • Data studi ilmiah.
  • Data survei media.
  • Polling publik.
  • Alamat & nomor telepon.
  • Spesifikasi dan harga (Doman, 2002).
MACAM DATA RISET PASAR

Secara umum data dibagi menjadi dua macam, yaitu:

1. Data Kuantitatif

Data kuantitatif adalah data yang dapat dinyatakan sebagai jumlah, persentase atau angka. Ini adalah jenis data yang didapat dari kuesioner yang berisi pilihan ganda atau memberikan peringkat pada jawaban.

2. Data Kualitatif

Ini adalah jenis data yang didapat dari diskusi kelompok atau dari kuesioner yang memungkinkan orang untuk menulis komentar dengan kata-kata mereka sendiri (Doman, 2002).

Memahami Demografi dan Psikografi

Demografi mencakup karakteristik-karakteristik statistis dari populasi, usia, ras, jenis kelamin, agama, tingkat penghasilan, jumlah tahun pendidikan, jenis pekerjaan, club membership, kartu kredit yang dimiliki, tipe kendaraan, ukuran tempat tinggal dan besarnya anggota keluarga.

Psikografi menjelaskan apa yang dipedulikan oleh pelanggan, bagaimana mereka merasakan, apa yang dinilai oleh pelanggan dan bagaimana mereka hidup (Doman, 2002).

Klappertaart

Sejarah kolonialisme di Hindia Belanda adalah sejarah makanan, perjamuan makan dan politik makan. Banyak kuliner Indonesia yang mengadopsi kuliner Belanda. Salah satu kuliner warisan kolonialisme adalah klappertaart. Banyak orang mengira bahwa klappertaart adalah kue asli Indonesia, padahal kue ini

berasal dari Belanda yang resepnya dibawa oleh para pedagang sendiri. Pada waktu itu persebaran hanya sebatas di Manado, maka sampai saat itu klappertaart hanya tersebar di daerah Manado, karena itu pula klappertaart disangka sebagai makanan khas Manado. Klappertaart begitu akrab di lidah masyarakat Indonesia sekarang, tidak hanya di Manado saja.

Pengaruh yang didapat pada masa penjajahan ini, terlihat dari bahan dasar kue yang menggunakan kelapa, susu, rum dan tepung terigu. Kesemuanya merupakan bahan-bahan yang sering digunakan kue-kue khas Belanda. Oleh masyarakat Manado, bahan-bahan dasar tersebut ditambah dengan kismis, kenari dan kayu manis sehingga jadilah klappertaart yang manis dan nikmat jika disajikan dalam kondisi dingin.

Variasi dari klappertaart sendiri semakin banyak, setidaknya terdapat 2 cara memasaknya yaitu dengan dipanggang maupun yang tidak dipanggang. Klappertaart yang dipanggang akan berbentuk padat, seperti taart-taart lainnya. Sementara, klappertaart yang tidak dipanggang akan menghasilkan tekstur yang lembut.

Demikianlah penjelasan tentang Pengertian, Jenis, Klasifikasi, Prosedur dan Sumber Data riset pasar. Semoga artikel ini bermanfaat. Salam risetpasar.id